Well … ketika kini anda dan saya – kita semua
– telah berada di penghujung triwulan ke-empat masa pandemi COVID-19. Belum
puas juga rasanya membahas segala
konklusi solusi dalam menghadapi problematika dan romantika kehidupan
sehari-hari. Di poin ini, khususnya kita rakyat sebagai penikmat layanan penanganan
pemerintah dengan common practise ciri khas Indonesia.
Apakah implikasinya terhadap masyarakatnya?
Ya, pada twiwulan pertama pandemi COVID-19, para
pekerja masih belum dalam kehilangan pekerjaan tetapi telah kehilangan
penghasilan. Mau tidak mau untuk bisa bertahan, kita ganti watang memberdayakan diri mendapatkan sumber pendapatan yang
baru. Pitutur luhur dari bahasa Jawa ini secara harafiah artinya ganti batang. Apabila
diterjemahkan secara luas adalah ganti pekerjaan untuk mendapatkan kehidupan
yang lebih baik. Setiap orang hidup menghadapi pilihan-pilihan masing-masing. Kekinian,
mungkin pada awalnya daripada menganggur ingin bekerja secepatnya apa saja asal
kita bisa mandiri, berpenghasilan untuk membayar biaya hidup dan cicilan.
Setelah dalam kurun waktu tertentu dirasa tidak cukup baik perkembangannya maka
kitapun ingin pindah haluan. Apapun boleh dilakukan oleh setiap orang. Selama
masih memungkinkan seseorang harus mencari apa yang lebih baik untuk
kehidupannya.
Di-zaman saya berkarir ada istilah Kutu
Loncat. Citra negatif yang berarti seseorang pindah-pindah atau berganti
pekerjaan seenaknya pada pekerjaan dan jabatan yang sama. Kalau ini dilakukan,
kita akan menjadi kutu loncat yang tak pernah sempat membangun karir. Sehingga
sepanjang hidup kita hanya sibuk mencari-cari kerja. Tidak pernah fokus dan
tidak pernah betah dengan pekerjaannya. Saya ada menyinggung sedikit tentang
ini di Buku Hotelier
Stories Catatan Edan Penuh Teladan sub judul nomer 2. Takkan Lari Cita-Cita
Dikejar.
Bagaimana dengan tahun 2020 ini?
Justru kita dipaksa untuk ganti watang menambah profesi yang
sebagian besar menjadi entrepreneur
UMKM. Pebisnis mikro dalam cakupan kuliner dan sembako. Banyak yang gugur dalam
perjalanan entrepreneurship ini.
Tetapi banyak juga yang mencapai titik nyaman dan telah berpikir untuk
mempatenkan usahanya. Fokus menjadi pebisnis, entrepreneur dan dapat membuka lapangan kerja. Di Bali yang 85%
adalah pekerja pariwisata, sebagian kecil saat ini sudah memutuskan untuk tidak
menjadi pencari kerja lagi. Ganti Watang Permanen, Alih Profesi sebagai solusi.
Kali ini Suzana Widiastuti and I dengan modal latar belakang
keilmuan yang berbeda, kami ber-kolaborasi membuat bendera persatuan dengan
branding DIGIMAKZ.
.
Program bisnis kami adalah bimbingan pelatihan fokus ke
praktek dengan kelas konvensional tatap muka MENTORSHIP in WORKSHOP SERIES
dengan visi Skill-up Digital Marketer.
.
Kami mulai Seri #1 pada Sabtu, 14 November 2020.
Workshop akan dimulai pukul 9:00 pagi sampai diperkirakan
selesai pukul 14:00 siang WITA.
Bertempat di Fame Hotel Sunset Road Kuta, Bali
Karena ini kelas bimbingan dengan praktek, maka kami
membatasi peserta maksimum sebanyak 20 orang.
Investasi sebesar Rp. 250ribu per orang dan termasuk makan
siang.
Mentoring seri #1 dengan materi Cara Cerdas Monetisasi Media Sosial adalah
Suzana Widiastuti seorang Digital Maker — Maker istilah
yang sedang trend di kalangan Startup — intinya orang yang bisa membangun dan
meluncurkan produk (tentang apa saja). Dan saya sendiri, Jeffrey Wibisono V.
seorang Praktisi Branding yang cukup dikenal di industri perhotelan dan
pariwisata.
Kami telah menyusun Jadwal Seri Menjadi Digital Marketer dengan
penyampaian materi berjenjang menjadi serial mentorship workshop. Pertemuan
dengan jarak dua (2) minggu dari setiap seri-nya dengan total enam kali (6 X).
Berikut adalah jadwal lengkapnya yaitu 14 dan 28 Nov 2020,
12 dan 26 Des 2020, 16 dan 30 Jan 2021.
Pendaftaran seri #2 dan seterusnya akan kami buka setelah
selesai setiap seri workshop secara berurutan.
Teman-teman, terima kasih sebelumnya atas minat dan
perhatiannya. Kami tunggu pendaftaran teman-teman secepatnya mengingat kuota
peserta yang telah kami tentukan.
KITA
semua sudah paham, semua kesusahan dalam masa pandemi COVID-19 ini disebabkan
oleh terbatasi ruang gerak secara global. Masyarakat, baik pengusaha mau pun pekerja hanya dalam posisi
bertahan hidup selama dua triwulan berturut-turut. Untuk pemulihan ekonomi
kuncinya hanya ada di pandemi.
Aksi
pemerintah melakukan percepatan dengan membuka akses lintas-batas domestik
masih terhambat dengan peningkatan area-area yang secara paparan angka menunjukkan peningkatan resiko tertular
dari sang virus tipe super-spreader ini. Pemerintah telah menawarkan dan
melakukan aksi solusi berjenjang.
Kalau kita
amati, masa pandemi di Indonesia bisa menjadi lebih lama lagi, karena faktor ketaatan
masyarakatnya.
Mengapa bisa
tidak taat?
Pasalnya penduduk
kehilangan penghasilan dan harus tetap bergerak —terutama yang bergantung pada
penghasilan harian—.
“Tetaplah
bergerak supaya kau tidak tenggelam.” Begitu kata salah satu kata bijak. Maka tidak ada
pilihan,
interaksi jual-beli harus tetap berlangsung, bahkan naik tajam di area mikro — UMKM–.
Selanjutnya,
kita yang mengikuti berita dan menelisik data-data yang disampaikan oleh para
juru bicara pemerintah dan otoritas terkait, sekarang sudah bisa mengambil
kesimpulan.–
Ini bisa menjadi suatu kelegaan karena parameternya tersedia–.
Secara umum
bisa dikatakan pemerintahan NKRI dalam menanggulangi pandemi COVID-19 saat ini
fokus pada
ketersediaan vaksin. Penanggulangan berdasarkan adanya vaksin, “bukan” terhadap pandeminya, walau pun pemerintah daerah berkoordinasi
dengan pemerintah pusat melakukan PSBB – lockdown
locally – termasuk pembuatan peraturan dan payung hukumnya.
Yang menarik
dari sini adalah informasi “jadwal” ketersediaan vaksin. Sehingga
kemudian bisa kita perhitungkan dan tentukan periode pandemi COVID-19 di
Indonesia akan masuk dalam fase under-control
tertanggulangi. Kemudian diikuti pergerakan
pemulihan ekonomi dan kontraksi sektor industri pariwisata yang bisa bergerak lebih
awal.
Terkonfirmasi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor
99 Tahun 2020 tentang vaksin
COVID-19. Aturan
tersebut mengatur pengadaan dan pelaksanaan vaksin virus corona — rencananya dimulai pada akhir tahun
2020–.
Impor vaksin
COVID-19 tiba di Indonesia bulan
depan (November
2020). Vaksin virus corona yang didatangkan dari luar negeri tersebut tahap
pertama akan diberikan untuk tenaga medis atau garda depan.
Selain vaksin impor, Indonesia tengah
mengembangkan vaksin di dalam negeri. Vaksin tersebut saat ini masih dalam
tahap III uji klinis yang kemudian akan diproduksi secara massal oleh Biofarma.
Keputusan relevan dari hasil uji klinis masih harus kita tunggu sampai bulan
Desember mendatang. Kita semua tentu berharap
vaksin produksi dalam negeri dinyatakan berhasil. Dengan begitu, vaksin
bisa diproduksi secara massal pada Januari 2021. Masyarakat dengan risiko
tinggi kemungkinan mendapatkan vaksin pada awal tahun depan, triwulan pertama
memasuki tahun baru.
Baru-baru
ini dari hasil berbincang bersama Direktur Riset CORE Indonesia, Piter A.
Redjalam pada webinar iDEATE, saya mendapatkan insight
tentang dampak pandemi bagi perekonomian bangsa. Pak Piter pada penutupan
presentasinya menyuntikkan semangat akan adanya kontraksi di sektor industri
pariwisata Bali, bahkan mampu menyampaikan periodenya.
CORE adalah
kependekan dari Center of Reform on Economics atau terjemahannya Pusat
Pemulihan Ekonomi Nasional. Sedangkan acara webinar berbayar diprakarsai oleh
KHAS Studio dengan moderator Elprisdat Zen yang juga adalah Managing
Director studio tersebut.
Berita
baiknya,
tinggal satu langkah lebar lagi untuk masuk ke momentum “pemulihan ekonomi nasional”. Tentunya termasuk industri pariwisata dimana Bali sebagai fokus
utama untuk percepatan.
Status under
control adalah triwulan pertama 2021 karena sudah ada vaksin untuk garda
depan.
Lalu masuk
triwulan kedua mulai April 2021, kita
sudah masuk masa pemulihan/recovery dengan vaksin
buatan Indonesia sendiri mulai dipakai.
Selanjutnya
pada triwulan ketiga pada Juli 2021,
bisa dipastikan lalu lintas pariwisata
sudah meningkat dengan perhitungan pemulihan ekonomi telah berjalan dan
mayarakat mulai berpenghasilan baik.
Sehingga
pada triwulan keempat mulai bulan Oktober 2021 akan ada lonjakan minat
berwisata yang utuh. Permintaan sudah bisa dikatakan menuju normal karena
euforia para pelaku wisata untuk melakukan perjalanan.
Apa
rekomendasi kita terhadap pemerintah dalam konsep pentahelix pariwisata untuk
memasuki triwulan per triwulan?
Ini adalah
momentum. Jangan sampai dilewatkan.
Saat pandemi
berakhir pemerintah hendaknya siap dengan program-program pemulihan ekonomi.
Salah satu untuk
mendukung pariwisata adalah memberikan berbagai diskon tiket pesawat dan saran
transformasi lainnya yang diluncurkan lebih awal,— early-bird.
Jadi, apakah
pekerjaan rumah kita dalam dua triwulan
ini supaya bisa tepat waktu masuk ke masa recovery yang secara logis
realistis kita perhitungkan di atas kertas?
Fokus
pada penanggulangan wabah dengan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat.
Pemerintah
turut andil untuk memberikan jaring pengaman sosial dan meningkatkan ketahanan
masyarakat terdampak
Pemerintah
memberikan bantuan untuk meningkatkan ketahanan dunia usaha.
Rupa Nggendhong Rega artinya mutu sesuai harga; begitulah kira-kira terjemahan bebasnya. Di
dalam dasar ilmu hospitality, saya
mensejajarkan pitutur Jawa ini dengan Customer
Service is a Marketing. Dan Marketing adalah tugas semua orang yang
terlibat di dalam suatu perusahaan.
What
to offer? – Apa yang hendak kita tawarkan?
Hospitality industry di era digital ini semua berlomba
dengan diferensiasi untuk memberi pelayanan dan kesan terbaik kepada para
tamunya. Setiap yang lebih baik bisa terlihat dari nilai jualnya yang
terdongkrak secara stabil. Tergantung kemasannya.
Siapa
yang memberikan nilai lebih baik?
Yang saya rasakan sekarang adalah ada kekuatan lain di luar kontrol seorang konseptor dan marketer profesional yang fokus ke analisa pasar, dan produk hardware – kasat mata.
Di era digital ini, ketika semua comment dan review tentang HoReKa (hotel, restoran dan kafe) kita terbuka seperti an open book, semua terlihat mudah. Semua orang bisa membacanya via internet online daring real time. Artikel tentang ini juga dapat dibaca di buku Hotelier Stories Catatan Edan Penuh Teladan sub judul no. 26 – Beriklan Tak Mesti Pakai Uang
Untuk
satu hotel misalnya, tamu yang datang sebelumnya tentu telah membaca review cerita pengalaman orang lain.
Mereka percaya dan berkehendak mendapatkan kesamaan pengalaman selama menginap,
mulai mendapat tempat tidur yang nyaman untuk bisa tidur nyenyak nyak nyak,
makan pagi yang fresh dan berkualitas
dengan porsi cukup, suasana hotel yang cozy,
senyap dan sangat cocok untuk istirahat.
Jadi yang harus kita jual sekarang adalah kualitas customer service. We rely on our people, maksudnya kita harus memberdayakan SDM kita dengan melengkapi mereka dengan pengetahuan, panduan kerja yang jelas dan otoritas untuk selalu siap membantu tamu sekaligus mempunyai semua solusinya. Bekerja habis-habisan untuk memperkuat customer service. Karena satu review tamu yang jelek sudah memberikan pengaruh yang sangat besar nilai nominalnya. Satu review dalam hitungan detik sudah dibaca penduduk seluruh dunia. Dan ini adalah serupa iklan. Kalau ceritanya jelek, siapa yang mau membeli produk yang ditawarkan?
Lalu
bagaimana dengan Rupa Nggendhong Rega
dalam masa berdampingan dengan pandemi COVID-19?
Di saat banyak yang masih fokus pada porsi masing-masing untuk mengatasi kesusahannya, bahkan masih suspend HoReKa operations-nya, buat saya inilah saatnya berstrategi untuk mengambil Ranking Satu (#1 Rank) di semua platform bisnis digital. Baik itu di guest review platform seperti Tripadvisor, maupun valid guest comment di OTA. Kerja keras memberdayakan porsi kecil bisnis yang tersedia untuk dapat memberdayakan 100 persen tamu menuliskan excellent experience mereka. Sehingga di saat kondisi membaik, kita sudah ambil posisi tepat dan tinggal me-maintain dan men-develop market demand.
Saat
ini pekerjaan opersional masih terbatas sehingga waktu kita bisa lebih banyak enggage dengan tamu. Target pesimis setidaknya
ada di urutan lima teratas di area bisnis kita berdiri. Sehingga mestinya ini
sudah bisa menjadi indikator positif sebagai perwujudan dan jalinan hubungan
dengan tamu dan mutu HoReKa kita. Ini akan menjadi urusan untuk hasil jangka
panjang, jadi kita harus kreatif untuk menjaga kredibilitas kepercayaan pasar
dan mengembangkan respon pasar yang positif dengan royal memberikan nilai
tambah.
Apa
nilai tambah yang paling dibutuhkan oleh tamu di masa harus hidup berdampingan
dengan COVID-19?
Kalau saya, semua tamu akan saya berikan status VIP, saya praktekkan Customer Service ala Jepang, omotenashi. Khususnya First-Timer – Yang pertama kali datang, kita labeli VIP-1 dan mendapat perhatian yang sangat khusus. Royal-lah kepada the first-timer. Para tamu yang baru sekali datang ini harus kita kelola dengan benar sebagai part of the team untuk reputation manager platform, supaya bisa menjadi repeat guest, bahkan dapat kita harapkan akan hadir kembali membawa pasukannya untuk sharing excellent experience di tempat kerja kita.
Jadi sudah wajar kalau konsep nilai tambah/value-add kita pergunakan dalam berbagai hal maka semakin baik tampilannya nilai jualnya bisa dipastikan semakin menjuara.
Secara sederhana, satu rangkaian kata bijak
menyatakan “Proses tidak akan menghianati Hasil.” Ungkapan ini bermakna kalau
kita berupaya dengan sungguh-sungguh, maka hanya hasil gemilang yang akan kita
capai.
Saya kemudian membandingkan proses etos kerja
conventional tersebut dengan metode Lumpat
Kidang yang saya ambil dari pitutur Jawa. Dapat kita bayangkan bagaimana
perilaku Kidang yang dalam bahasa
Indonesia adalah Rusa. Ya, rusa adalah binatang yang lincah, gesit, belari
melompat seenaknya untuk sampai ke tujuannya. Secara serius pitutur Jawa ini
menggambarkan cara kerja seseorang yang result
oriented dengan mengabaikan prosedur semestinya.
Di dalam dunia kerja, terutama yang
berhubungan dengan industri hospitality,
dapat kita temukan dengan mudah jenis dan fungsi pekerjaan yang harus runtut step-by-step prosesnya atau yang sah
dengan metode lumpat kidang hingga membuahkan
hasil maksimal. Yang kita bicarakan ini adalah fokus SOP.
Kita hanya bisa menyatakan ada proses yang
tidak dijalankan secara runtut apabila sudah paham dengan User Manual, Policy &
Procedure (P&P), Standard Operating Procedure (SOP) dan Job Description.
Sehingga, sampai disini pada dasarnya setiap
individu harus memiliki dasar yang sama dan jelas terlebih dahulu.
Sekarang saya sederhanakan pengertian
peristilah yang saya sebut di atas
User
Manual dan P&P memandu seseorang bagaimana menggunakan sesuatu
SOP
memandu seseorang bagaimana melakukan sesuatu dan bila perlu berapa lama
melakukan aktivitas tersebut
Job
Description berisi apa-apa saja (panduan tugas) yang seseorang harus kerjakan
Baik, mari kita bahas lebih cermat.
SOP mempunyai fungsi utama sebagai
alat pandu. Namun demikian fungsi SOP dalam kinerja juga dapat digunakan sebagai
alat ukur, alat pantau, dan sebagai alat
latih.
SOP mempunyai tujuan untuk mengatur
semua aktivitas, supaya aktivitas perusahaan dapat berjalan sesuai dengan
tujuan, visi serta misi yang telah dibuat dan disepakati oleh perusahaan.
Di era digital yang kekinian, ada lima (5) BENTUK
SOP yang kependekan dari Standar
Operasional Prosedur atau Standard
Operating Procedure. Untuk contoh Membuat SOP dengan bentuk narasi – Simple Step, silakan baca di buku karya
tulis saya yang berjudul Hotelier
Stories Catatan Edan Penuh Teladan Sub Judul no. 15.
1. Simple
Step (berupa narasi redaksi)
2. Hierarchical
(berupa narasi redaksi)
3. Flowchart (bagan alir)
4. Graphic
procedures (mencantumkan foto/gambar)
5. Video (termasuk ditambah text dan suara
selain gambar bergerak)
SOP harus disusun dengan baik dan benar. Pada
bagian ini, saya bersama Telu Hospitality
Learning Consulting mengerjakan jasa hotel konsultan yang membantu beberapa
perusahaan untuk meng-evaluasi,
mengedit dan menyusun ulang SOP melalui mentorship dan role-play. Detail pekerjaan ini sangat konseptual.
SOP harus dijalankan, dimonitor serta di-update secara konsisten dan disiplin. Sehingga
tujuan dan fungsi SOP benar-benar membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Sekali lagi ini adalah salah satu bagian dari pekerjaan Branding Activation. Membentuk citra perusahaan untuk berkomunikasi
dengan publik/ audience-nya.
Oleh karena itu, proses yang sangat rapi,
teratur, terdokumentasi, dan disiplin menjadi kebutuhan semua elemen perusahaan.
Berdasarkan pengalaman kerja saya, perusahaan
yang sejak awal berdirinya sudah menerapkan SOP, perusahaan tersebut lebih
mudah dalam menanamkan kedisiplinan atau ketaatan.
Sampai disini sudah paham ya?
Bahwa, semua pekerja untuk mendapatkan hasil
yang maksimal harus tahu, paham dan melakukan pekerjaannya sesuai SOP.
Lalu, siapa yang bisa dan boleh menggunakan
metode Lumpat Kidang?
Lumpat Kidang ini dalam peristilahan lain kira-kira artinya sama dengan Breakthrough, Short-Cut, Jalan Pintas, Terobosan, Best Practise.
Okay, di dalam pekerjaan engineering
department, pada kasus emergency, penanganan untuk memberikan solusi sementara
ada istilah jumper. Inilah salah satu lumpat kidang yang sah untuk kepentingan
banyak orang di dalam jam operasional.
Kemudian seorang salesman, di dalam sales
proses terdapat celah metode lumpat dan sah mengabaikan SOP untuk suatu deal.
Pasti ada beberapa lagi. Silakan teman-teman
menganalisa dan membuat daftar tertulis untuk diskusi terbuka ini.
Bagaimana dengan pekerjaan yang harus patuh
terhadap SOP?
Salah satu nya adalah di Front Office yaitu
yang saya sebut How to walk Check-In Guest.
Sebagai penutup, dapat saya sampaikan, bahwa setiap
departemen, dan unit bisnis di suatu perusahaan, institusi, maupun organisasi sangat
perlu memiliki dan menerapkan SOP baik
secara prosedural maupun flexible Lumpat
Kidang untuk menggapai hasil yang maksimal sesuai budget dan target.
Saya hendak mulai dengan cerita
mengenai pengalaman saya sendiri terlebih dahulu sebagai ilustrasi realitas,
sambil memahami Temen Temu Tekan; satu
pitutur luhur Jawa yang sangat dalam maknanya.
Saat ini saya sedang menjalani
proses seri lanjutan cita-cita sendiri dengan menjadi Konsultan Hotel juga Mentorship Sales & Marketing dalam hal
Branding Activation bersama Telu
Hospitality Learning and Consulting.
Tetapi sebelum bercerita lebih
lanjut, mari kita kenali dulu arti kata-per-kata supaya lebih mudah mencerna
kalimat-kalimat yang akan saya rangkai selanjutnya.
Temen: Dengan
sungguh-sungguh; Tekun
Kata tekun disini lebih banyak diarahkan
pada orang mencari ilmu maupun melaksanakan tugas yaitu mengerjakan sesuatu dengan
rajin, serius, tidak mudah putus asa, tahan uji.
Temu: Ketemu; Pedoman; ngangsu kawruh, menimba ilmu
Kata pedoman yang bisa diartikan
sebagai alat untuk melaksanakan misi. Bisa berupa ilmu atau ketrampilan sesuai
kompetensi.
Tekan: sampai pada tujuan
Jelas artinya sampai pada tujuan
dengan selamat. Misi berhasil diselesaikan!
Visi sudah tercapai adalah hasil
dari kemampuan mengelola misi dengan tekun menerapkan ilmu dalam melaksanaan
tugas.
Kemudian saya membandingkan
pitutur budaya Jawa Temen Temu Tekan
ini dengan kata bahasa Inggris yaitu PASSION.
Passion didefinisikan sebagai
kecenderungan atau keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu yang ia suka
atau dianggap penting untuk dilakukan.
Dalam bahasa yang lebih
sederhana, passion berarti kondisi ketika motivasi kuat bertemu dengan emosi
yang sama kuatnya.
Passion membuat kita memberikan
semua dedikasi yang kita miliki. KIta melakukan segala hal dengan bulat hati dan
penuh semangat.
Passion adalah sesuatu yang
membuat kita senang melakukannya.
Passion adalah di mana kita akan rela
melakukan segala hal untuk mencapai hal itu.
Passion adalah sesuatu yang
dikerjakan dengan ikhlas, dan suatu bentuk panggilan dari alam bawah sadar
seseorang
Passion adalah di mana kita tidak
itung-itungan laba rugi
Passion adalah ketika kita fokus
melakukan hal itu sedemikian rupa dan lupa dengan hal yang lain.
Passion adalah sesuatu yang jika
tidak kita lakukan, maka kita akan merasa ada sesuatu yang kurang.
Passion adalah sesuatu yang
sangat kita sukai, sesuatu yang bisa kita lakukan berjam-jam tanpa kita
merasakan kelelahan.
Sekarang saatnya saya hubungkan Temen Temu Tekan dengan naskah yang
sudah saya bukukan di Hotelier Stories Catatan Edan Penuh
Teladan sub judul nomer 1. Prestasi Hasil Ingkar Janji dan nomer 2. Takkan
Lari Cita-Cita Dikejar.
Cita-cita pertama saya dalam karir adalah menjadi Public Relations Hotel. Sudah tercapai. Sehingga saya harus
membuat cita-cita baru sebagai lanjutannya. Ini bisa terjadi karena saya
pekerja, saya bukan entrepreneur dan
urusan karir bisa ditentukan oleh faktor eksternal; yaitu manajemen dan atasan
sebagai penilai kinerja yang memberikan rewards and punishment.. Maka jabatan
di dalam karir ditentukan juga oleh orang lain. Sedangkan faktor internal saya
adalah Temen Temu Tekan, doing Extra miles, overtime, menyenangi
pekerjaan dan menjalani tanpa rasa terpaksa.
Kalau saya sendiri sih ya maunya
tetap menjadi Public Relations saja,
karena sudah klop, pas mantap. Tetapi faktanya, saya diberi berkat menikmati
jalur karir karir zig-zag, multi-tasking.
Bagaimana saya bisa menyebut diri
saya adalah seseorang dengan bekal Temen
Temu Teken?
Jujur, ini berjalan di alam bawah
sadar dan saya baru memahaminya setelah banyak membaca cerita orang-orang
sukses dan menghubung-hubungakannya dengan alur kehidupan saya.
Cut the story short demikian adanya
Waktu SMP, ditanya Bapak, “SMA
mau sekolah yang mana?”
Saya jawab “SMPS”
“Apa itu?” tanya Bapak saya
“Sekolah Menengah Pekerja Sosial”,
terang saya.
Dan Bapak saya tidak setuju,
menolak pilihan saya.
Sudah bisa dipastikan, kemudian
saya masuk ke SMA umum.
Tingkat berikutnya, pada waktu
saya SMA jurusan IPA.
Pada suatu siang Bapak saya
bertanya, “lulus SMA ini, sudah kepikir masuk Universitas mana?”
Saya menjawab, “saya mau jadi
Public Relations Hotel, jadi saya mau kuliah di BPLP Bali”
Sekali lagi Bapak saya tidak sepaham dengan anaknya. Pada akhir pembicaraan yang emosional di sesi itu, beliau bilang “tidak, kamu harus jadi dokter atau insinyur”
Tetapi yang ada, saya terdampar di kampus IKIP Malang, program ekstensi Translator Intepreter bahasa Inggris – Indonesia.
Sambil kuliah, saya terus menerus mencari kerja dengan tujuan bisa membiayai diri sendiri dan pilihan pendidikan saya di kemudian hari. Sampai akhirnya saya berhasil masuk ke tim pre-opening Toko Buku Gramedia Malang pada kuliah semester 5.
Saya masih sangat ingat jawaban saya di sesi wawancara dengan jawaban polos yang saya sampaikan “saya hendak menjadi Public Relations di hotel, karena saya melihat ada kemewahan disana dan saya harus menjadi bagian dari kehidupan pekerja hotel”.
Dan rupanya Gramedia memang adalah pintu masuk saya ke industri hospitality. Kuliah semester 7 menjelang ujian negara saya tinggalkan. Saya memilih setuju di transfer ke Hotel Santika di Semarang dengan modal berpengalaman sebagai pramuniaga yang berbahasa Inggris. Sejak saat itu karir saya bekerja dari hotel ke hotel.
Kisah perjalanan saya yang sangat panjang dan tiada henti. Jadi wis tekan dan budal maneh, sudah sampai dan berangkat lagi. Orang zaman sekarang bilangnya sudah ketemu passion-nya.
Akhir kata, Temen
Temu Tekan bisa kita rangkum dengan mengatakan bahwa siapa saja yang bersungguh-sungguh melakukan
misinya, pasti akan sampai pada tujuannya.
Setiap orang sukses tak jauh dari
passion yang menjadi motor penggerak
kesuksesan mereka. Oleh sebab itu, sangat penting untuk menemukan passion dalam hidup ini. Buatlah cita-cita
sebagai tujuan sambil menikmati prosesnya. Salah satu contoh adalah Cristiano Ronaldo si
Pemain Sepak Bola asal Portugal yang dengan tegas berani mengatakan “Yes, I am The Best!” tanpa merasa
dirinya angkuh, karena dia menyadari betul proses integrity bagi dirinya sendiri.
Terjemahan bebas ke dalam bahasa
Indonesia secara harafiah bisa diartikan Tidak Tajam Tidak Keras.
Tetapi apa makna lebih dalam dari
kata bijak Jawa ini?
Ora Keris Ora Keras ini sangat diperlukan oleh seorang pemimpin dalam proses mengambil keputusan untuk kepentingan orang banyak. Bisa juga dimasukkan dalam kategori leadership. Ora Keris dalam pengertian tidak mempergunakan senjata, sedangkan Ora Keras dalam pengertian bertindak TEGAS tanpa kekerasan tanpa pemaksaan.
Bagaimana caranya?
Pertama kita harus memahami
terlebih dahulu arti kata TEGAS.
Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia
dapat kita temukan maknanya
1. jelas dan terang benar; nyata:
2 tentu dan pasti (tidak
ragu-ragu lagi, tidak samar-samar):
3 tandas:
Dalam terjemahan bahasa Inggris nya bisa disejajarkan dengan kata assertive.
Dari eksistensi beberapa tipe
manajemen, kemudian terbentuk tipe-tipe pemimpin yang bisa saya kelompokkan
sesuai kinerja dan corporate culture-nya.
Saya pernah menjadi bagian dari
suatu team kerja yang buat saya tidak menyenangkan. Kepala divisi saya sering
tanpa sadar menjadikan salah satu rekan kerja saya “kesayangan” di
tengah-tengah suatu tim. Tipe pemimpin
yang menjalankan favoritisme. Saya paham ini bisa terjadi karena suatu
hubungan mutualisme seorang pemimpin. Kepala divisi tersebut sering tidak
mempedulikan hasil kerja anggota tim lainnya. Tipe kepemimpinan seperti ini
pastinya membuat saya dan rekan kerja lainnya merasa dinilai tidak “fair”. Tipe
kepala divisi seperti itu akan mudah mendapat penilaian negatif dan akan
ditinggalkan anggota tim kerja lainnya silih berganti.
Saya paham betul, seorang
pemimpin bisa saja salah rekrut memperkerjakan seseorang yang kemampuannya
tidak sesuai harapan. Itupun sering juga terjadi pada diri saya yang orangnya
tidak tegaan. Membuat keputusan untuk memberi kesempatan sekali lagi dan mempertahankan
staff tanpa potensi itu. Tipe pemimpin
yang mempertahankan karyawan tidak berpotensi. Saya masih berharap agar dia
bisa berkembang. Tetapi pada kenyataannya keputusan-keputusan seperti ini
justru menghambat perkembangan dan memberatkan tim. Wadooohhhh … Salah lagi!.
Saya yang sekarang sudah boleh
dibilang sebagai pemimpin, pasti kadang-kadang akan ikut campur tangan di
beberapa wilayah pekerjaan. Akan OK kalau sesekali saja. Tapi kalau terjadi
terus menerus involve, tipe pemimpin
yang ikut campur tangan akan membuat stress staff toh?! Saya menyadari
benar situasi seperti yang pernah terjadi di masa saya masih bekerja sebagai
staff operasional level rendahan. Kalau pemimpin tidak bisa memberikan
kepercayaannya kepada orang lain mari kita tinggalkan saja. Bekerja itu kan
harus saling respek. Staff dengan tingkatan pangkat terendah pun membutuhkan
pengakuan terhadap hasil kerjanya.
Lalu pernahkah Anda mengenal seseorang
yang masih memikirkan karirnya sendiri ketika menjabat pimpinan puncak?
Dia hanya lebih memikirkan
bagaimana cara menarik perhatian pemilik perusahaan dan dewan direksi. Tipe pemimpin yang meletakkan pekerja di
prioritas terendah. Akibatnya, kesejahteraan lahir batin staff akan berada
di urutan paling bawah di dalam daftar prioritasnya. Staff tidak lagi dianggap
penting. Maka janganlah heran bila banyak pekerjaan mulai terbengkalai dan
tidak produktif.
Kemudian ada juga tipe pemimpin yang hanya fokus pada angka.
Saya kenal beberapa pemimpin yang terus-menerus terfokus pada angka
dibandingkan individu. Seseorang yang lebih memikirkan jumlah pemasukan dan
peningkatan laba perusahaan, serta lebih memilih untuk memperhatikan
peningkatan statistik dan kelengkapan data-data. Seseorang yang lebih peduli
dengan rencana-rencana yang ada di spreadsheet-nya, dibandingkan melakukan
tindakan nyata dengan memberdayakan staffnya melakukan human touch.
Mungkin saya pernah di posisi
sebagai seorang pemimpin yang berpikir bahwa pekerjaan saya adalah untuk
mengetahui seluruh jawaban dan terus-menerus. Kemudian saya mencoba untuk
menyelesaikan seluruh pertanyaan dari para staff sesering mungkin. Namun satu
hal yang patut disadari adalah pemimpin
yang tahu semua jawaban semakin sering sang pemimpin menjawab, maka dia
akan semakin memperkecil kesempatan para staff untuk berkembang di perusahaan.
Maka tindakan nyata saya selanjutnya adalah mendelegasikan pekerjaan, kemudian
mengontrolnya.
Kini saya mafhum, paham tentang
tipe manajemen dan tipe pemimpin yang sangatlah kompleks. Saya tidak bisa
mengatakan mana paling baik, paling benar dan paling tepat. Saya percaya kepada
pemberdayaan sumber daya manusia melalui pelatihan, delegasi dan kontrol. Ini
karena saya pribadi mempunyai misi regenerasi. Sumber daya manusia yang saya
kelola harus lebih unggul dan mumpuni dibandingkan seniornya. Fondasi ilmu yang
ada harus diaplikasi dan dikembangkan sesuai zamannya.
Praktek idealisme saya adalah trust, ya… trust. Berikan kepercayaan kepada seseorang untuk melakukan tugasnya dan mempertanggungjawabkan hasilnya. Pemimpin harus kembali kepada role “make the job done through other people. Delegating is good, controlling is better”. Empowerment. Kebanggaan seseorang akan suatu keberhasilan yang diapresiasi dan diakui menciptakan motivasi positif. Jangan pelit memberi pujian dan rewards kepada yang berhak mendapatkannya. Inisiatif suatu pergerakan karena perlakuan timbal balik antar pemimpin dan staffnya.
Apakah saya sendiri sudah
menjalankan ini dengan sempurna?
Baiklah, kembali kepada cara saya menjalankan Ora Keris Ora Keras di dalam tipe kepemimpinan saya adalah dengan cara mempergunakan panduan yang sudah tersedia, bahkan bisa dibuat tambahannya bersama team.
Nomer satu adalah sistem appraisal atau penilaian SKILL, APTITUDE dan ATTITUDE karyawan secara berkala harian, mingguan, bulanan bahkan sampai setiap tahun. Sitem penilaian kinerja SDM ini harus mengacu kepada Buku Panduan Operation Manual. Di dalam manual ini terdapat Policy & Procedure (P&P), Standard Operating Procedure (SOP).dan basic Job Description.
Maka parameter penilaiannya jelas dan ini bisa disebut tegas. Meminimumkan unsur subyektif like and dislike,
Bagaimana kalau ada pelanggaran
karyawan di dalam waktu-waktu operasional?
Menimba dari pengalaman saya memimpin beberapa perusahaan; kalau suatu pelanggaran indisipliner berhubungan dengan kasus-kasus Ketenagakerjaan; maka pedoman atau panduan yang harus dipergunakan untuk mengambil suatu tindakan normatif, kebijakan dan keputusan tegas dan legal adalah berdasarkan Peraturan Perusahaan yang disahkan oleh Pejabat Kantor Dinas Departemen Tenaga Kerja dan Kesepakatan Kerja Bersama sesuai undang-undang.
Solutif?
Pada akhirnya perlu kita semua pahami, bahwa setiap keputusan berawal dari niat dan keberpihakan.
Kalau seorang pemimpin memiliki niat yang baik dan berpihak pada kepentingan orang banyak dan menjalankan dengan tegas wewenang yang dimilikinya dengan memperhatikan rambu-rambu jabatan, maka semua keputusan dan tindakan yang diambilnya akan tetap sebenar-benarnya dan sebaik-baiknya selaras dengan jalur ekosistem mediasi demi kesejahteraan perusahaan, karyawan dan manajemen.
Praktek membuat surat pengantar melamar pekerjaan dan menulis Curriculum Vitae (CV) untuk siswa di semua level adalah salah satu dari program penutupan mentorship bersama Telu Learning & Consulting, jasa Hotel Konsultan. Curriculum Vitae juga disebut resume atau di Indonesia diterjemahkan sebagai Daftar Riwayat Hidup. Diharapkan kemudian semua tenaga terampil siap pakai juga melengkapi dirinya masing-masing dengan kemampuan menulis lamaran kerja yang tepat dan lolos interview karena mampu mempresentasikan diri mereka dengan baik dan proporsional.
Menulis Resume bersama Surat Pengantarnya adalah mirip audisi untuk menjadi bintang panggung di dunia entertainment. Kita harus mampu mengenali kemampuan diri sendiri dan mengekspresikannya secara tertulis. Mengeksplorasi nilai jual sesuai kualifikasi dari pencari kerja. Dalam perjalanan karir saya di Indonesia, setiap perusahaan mempunyai budaya ber-beda-beda dalam hal rekrutmen. Yang umum adalah kualifikasi berdasarkan edukasi, pengalaman kerja, lulus psikotest dan tes kesehatan. Tetapi, saya sempat tes masuk ke beberapa perusahaan yang ternyata kita tidak lolos karena ada faktor X.
Apakah
faktor X tersebut?
Ini menarik sebagai tambahan pengetahuan teman-teman. Ternyata banyak perusahaan independen/swasta dan perusahaan keluarga menggunakan perhitungan astrologi dan fengshui juga golongan darah. Misalnya, ada satu perusahaan yang tidak boleh merekrut karyawan yang memiliki tahun kelahiran shio Cina Tikus Api. Lalu ada lagi yang mempunyai perhitungan lain, yaitu Lamaran Pekerjaan dan CV dikirim dulu ke Astrologer untuk seleksi awal atau shortlist sebelum proses selanjutnya. Astrologer tugasnya membaca wajah dari foto di CV dan menganalisa tanggal kelahiran tahun masehi untuk mendapatkan advis tentang kecocokan karakter dan keberuntungan kandidat dengan perusahaan. Ada lagi perusahaan yang mempergunakan tolok ukur seleksi pekerja dari golongan darah untuk disesuaikan dengan tipe pekerjaan dan jabatan, bahkan warna busana yang dikenakan pada saat interview.
Perlu dicatat, ilustrasi faktor X tersebut hanya sebagai tambahan pengetahuan supaya kita juga tahu, bahwa kalau lamaran kerja kita tidak mendapatkan respon dari perusahaan yang kita kirimi lamaran pekerjaan bukan berarti kita jelek, tetapi lebih sering, kita ditolak karena ketidak-cocokan atau bahasa yang lebih baik mengatakan “we do not get the chemistry”.
Maka untuk menjaga prefesionalisme, kita fokus menyiapkan diri dengan menulis surat pengantar melamar pekerjaan dan CV dalam format standar internasional yang berlaku. Mari kita tanamkan di dalam pemikiran positif dengan kalimat begini “Perusahaan yang kita mau-i belum tentu memilih kita, maka kita harus selalu membuka diri untuk mengambil kesempatan pertama kepada perusahaan yang memilih kita.”
Akan lebih baik, kalau kita meminta bantuan orang lain mulai dari teman sampai kalau perlu ke ahli bahasa untuk proofreading dan copyediting. Atau, kalau harus menulis dalam beberapa bahasa asing, kita perlu meminta bantuan native speaker untuk membaca ulang, dan me-review Surat Pengantar Lamaran Kerja, CV dan dokumen pendukung yang kita perlukan.
Selanjutnya, beberapa tips berikut akan membantu kita dalam menyiapkan diri sebagai kandidat yang siap mengikuti proses rekrutmen:
Membaca Iklan Lowongan
Pekerjaan:
Kita
harus membaca dengan teliti kualifikasi untuk jabatan, jenis pekerjaan yang
dicantumkan oleh penyedia pekerjaan/
pengiklan lowongan kerja. Kemudian perlu kita pelajari sekilas perusahaan
tersebut sebelum mengirimkan lamaran pekerjaan. Tentunya saat ini kita dengan
mudah mencari dan menemukan segala macam informasi secara daring, bahkan dalam
hitungan detik.
Mengirimkan CV
Karena
aksesibilitas internet dan teknologi bervariasi dari satu negara ke negara
lain, kita harus memastikan untuk menyiapkan CV dalam program yang dikenal luas
seperti Microsoft Word dan kirimkan
sebagai lampiran ke email. Kecuali kalau disebutkan untuk dikirimkan dalam
format PDF atau yang lain.
Mengapa Microsoft Word? Untuk pelamar kerja di perusahaan internasional kelas dunia, mereka menggunakan software Human Resources untuk menganalisa surat lamarkan kerja dan CV. Mesin pembacanya hanya bekerja baik dengan Microsoft Word. Dengan cara ini, poin nomer satu untuk kita membuka peluang lolos seleksi awal sudah terbuka.
Banyak juga perusahaan yang meminta kandidat mengirimkan lamaran kerjanya dengan cara online/daring – kita diminta memasukkan data sendiri termasuk meng-up-load beberapa dokumen pendukung. Karena mereka menyimpan data pelamar sebagai data base tanpa kerja dobel dalam hal administrasi dalam kelas perusahaan jaringan international. Dengan catatan, kalau kita tidak lolos di satu kesempatan, artinya catatannya sudah terekam dan berlaku di seluruh jaringan perusahaan tersebut.
Presentasi dan tata
letak
Resume kita harus terlihat bersih dan terstruktur dengan baik, dengan cukup ruang putih supaya mudah dibaca. Cukup dua (2) halaman untuk CV, untuk para profesional cukup cantumkan pengalaman kerja yang 10 – 15 tahun terakhir saja. Kita harus menjual diri kita, mendeskripsikan “why you should hire me” (the objective and strength) semaksimal mungkin di halaman pertama dan keterangan tambahan sebagai pendukung di halaman kedua. Kita juga perlu memasukkan hyperlink linkedin sebagai referensi. Disini artinya, data pribadi yang tercantum di CV dan di linkedin harus sama-sama up to date.
Untuk jenis dan ukuran huruf, kita gunakan yang klasik. Huruf yang mudah dibaca adalah font jenis Arial, ukuran 10-12pt. Kita harus menghindari atau meminimkan aklamasi (menulis dalam huruf besar semua), huruf miring dan garis bawah di dalam penulisan daftar riwayat hidup.
Sekali lagi supaya kita lolos seleksi awal, tulisan kita harus sempurna, perhatikan ejaan dan tanda baca juga angka. Karena, Surat Pengantar Melamar Pekerjaan dan Curriculum Vitae masuk dalam kategori korespondensi bisnis formal. Tidak ada toleransi terhadap kesalahan penulisan.
Kali ini saya ulangi
untuk mengingatkan lagi struktur dasar untuk suatu Curriulum Vitae.
Name, address and
contact details
Kita
harus memastikan untuk mencantumkan nomer ponsel dan/atau telepon rumah juga
alamat email yang aktif dan paling sering kita gunakan. Tentunya kita tidak mau
kehilangan kesempatan dan mengecewakan pemberi kerja yang hendak mengundang
kita untuk masuk ke proses perekrutan selanjutnya karena data yang kita
cantumkan tidak akurat.
Personal Summary – Qualifications
Di bagian ini kita menerangkan mengenai diri kita. Our objective dengan keterangan menyesuaikan dengan posisi pekerjaan yang kita lamar. Di dalam bahasa marketing ini kesempatan menyampaikan “why you should hire me” sebagai individu dengan paket USP = Unique Selling Proposition kita, dengan menyebutkan strength poin.
Skill Summary
Kita
harus tahu bahwa, pembaca resume kita hanya mempunyai beberapa detik untuk
mensortir surat lamaran kerja. Jadi,
tugas kita adalah untuk menarik perhatian pembaca. Caranya, masukkan keahlian/ketrampilan
kita yang utama dengan keterangan singkat menggunakan kata-kata yang tepat.
Harus yang relevan dengan pekerjaan yang kita lamar dan jika memungkinkan,
gunakan kata sifat yang sama seperti yang digunakan dalam iklan loker yang
dipasang.
Misalnya,
jika iklan menyebutkan seseorang yang memiliki ‘kemampuan administratif yang
efektif dan keterampilan interpersonal yang sangat baik’. Maka ini harus kita bahas
di bawah bagian keterampilan kita dengan bukti singkat di mana kita memperoleh
keterampilan tersebut. Pastikan untuk selalu menyesuaikan keterampilan dan
keahlian kita dengan posisi individu yang kita lamar.
Relevant experience – Work
history
Disini
tempat kita menuliskan daftar riwayat pekerjaan. Termasuk pekerjaan berbayar, volunteer work, dan pengalaman kerja
yang relevan. Kita menuliskan mundur. Mulai dari pekerjaan terbaru kita dan
jangan meninggalkan celah apa pun. Kita jangan memberi kesempatan calon pemberi
kerja untuk mencurigai yang terburuk. Misalnya jika kita mengambil waktu satu
tahun, melaksanakan tugas sementara atau bepergian selama enam bulan, katakan
demikian – pastikan kita mengilustrasikan apa pun pengalaman itu dengan cara
yang positif, dengan fokus pada fakta bahwa keterangan tersebut memberi kita
tambahan beberapa keterampilan dan pengetahuan yang hebat.
Achievements
Future employer kita, pasti tertarik untuk mengetahui prestasi kita di pekerjaan sebelumnya. Jadi, jika kita pernah menjadi “Employee of the month selama 3 bulan berturut-turut”, ini perlu kita tuliskan Pencapaian yang bisa diukur, ada parameternya. Jika seperti saya misalnya pencapaian dalam target sales, saya perlu menulis dengan persentase berapa dan selama periode kapan.
Education and training
Untuk
mencantumkan pendidikan dan pelatihan, cukup yang logis.
Maksudnya,
kalau kita mencapai dan mempunyai gelar pendidikan yang tinggi, tentunya
perekrut mengabaikan dalam mempertanyakan kelulusan kita di tingkat sekolah dasar
dan menengah. Yang kita perlu pastikan adalah memasukkan beberapa training relevan
dengan pekerjaan yang kita lamar.
Interests
Ini opsional. Akan tetapi jika kita memutuskan untuk menuliskan tentang hobi dan minat, cukup yang singkat saja. Hindari mengatakan apa pun yang dapat menimbulkan pertentangan (mis. Afiliasi politik atau agama atau SARA), dan sebisa mungkin, kita menggunakan bagian ini untuk menunjukkan bagaimana kepribadian kita sesuai dengan bisnis yang kita lamar.
References
Untuk
referensi ini untuk standard internasional perlu dicantumkan.
Maka kita harus yakin, nama orang dan contact detail yang kita cantumkan sudah kita kenal secara pribadi dan memiliki hubungan baik. Tentu saja referee akan memberikan referensi yang positif mengenai kita. Jangan main asal tulis dengan mencantumkan deretan para mantan atasan dan rekan kerja.
Saya harap teman-teman pencari kerja mendapatkan informasi dan manfaat dari tulisan ini. Silakan teman-teman melihat, membaca dan meninjau ulang, bahkan kalau perlu merevisi Surat Pengantar Melamar Pekerjaan dan Resume yang sudah ada. Selain itu, kita tentunya dapat mengambil beberapa template untuk contoh sebanyak mungkin, seperlunya dan yang sesuai dengan profil diri kita masing-masing.
Di dalam perjalanan karir di masa lalu, saya selalu dilibatkan dalam pembuatan marketing plan tahunan. Jatah saya adalah di bagan menyusun SWOT – Strength, Weakness, Opportunities, Threats, kemudian di teruskan dengan USP – Unique Selling Proposition. SWOT dan USP adalah tugas detail kreatif yang harus saya lakukan dengan segala upaya, untuk disajikan menjadi data realistik dan sangat mendekati akurat, guna di implementasikan di dalam action plan.
Dengan latar belakang sebagai anggota tim penyusun Annual
Budget and Marketing Plan, pada akhirnya saya menyukai untuk lebih fokus ke USP
sampai akhirnya saya menjadi lebih tertantang di pembuatan konsep-konsep hotel
baru yang tematik dan mengembangkan model operasional dan pelayanannya. Ini
tidak lain adalah penemuan passion
saya menekuni hotel butik yang memang harus unik. Jadi gak percuma dilatih
mencari hal-hal unik di semua produk yang telah saya tekuni. Bisa maksimal di
kategori boutique, minimum harus kelas bintang 4 dan tentunya karya penciptaan
bisa sampai naik ke tingkat Luxury.
Saat ini saya sebagai seorang konsultan hotel, mentor, trainer dan pembicara publik mengusung brandingReal Life Situation Trainer. Disini saya menekankan pentingnya sistem pendidikan old-school di dalam operasional hotel sebagai fondasi sebelum masuk ke modify service kemudian ke tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu boutique service. The role of old -school hotel operations consists of three (3) basic duties are Planning, Management and Control. Berbekal pengetahuan dasar ini, saya secara bertahap menjadi General Manager praktisi yang diperhitungkan sebagai spesialisasi dan ahli di Pre-Opening Boutique Hotel.
Dalam perjalanan sukses mengoperasikan Boutique Hotel, tentunya tidak lepas dari persiapan penulisan Hotel
Manual yang berisi Job Description,
Policies and Procedures, Standard Operating Procedure. Isinya pengembangan basic ideas, concepting, developing,
evaluating, setting-up, promoting. Di pekerjaan implementasi untuk
mematangkan the ideas into goal tentu
saja harus banyak melibatkan tim kerja atau bisa disebut supporting team yang memiliki
kemampuan dan skill specific di
bidangnya dari semua divisi dan department.
Pertama-tama, kita harus memahami dulu apa
konsultan itu sebenarnya. Wikipedia
menerangkan Konsultan (istilah
alternatif: pakar runding) adalah seorang tenaga profesional yang
menyediakan jasa kepenasihatan (consultancy
service) dalam bidang keahlian tertentu, misalnya akuntansi, pajak,
lingkungan, biologi, hukum, koperasi dan lain-lain. Dan di wilayah ini saya
masuk menjadi Konsultan Hotel.
Perbedaan antara seorang konsultan dengan
ahli biasa adalah sang konsultan bukan merupakan pegawai perusahaan sang penggunalayan
(client), melainkan seseorang yang
menjalankan usahanya sendiri atau bekerja di sebuah perusahaan kepenasihatan,
serta berurusan dengan berbagai penggunalayan dalam satu waktu.
Apa Itu Kerja Sebagai Konsultan?
Apa saja Kriterianya?
Seiring berkembangnya zaman, banyak profesi
baru yang bermunculan karena mengikuti bagaimana bisnis yang bertumbuh
membutuhkan orang-orang dengan deskripsi pekerjaan yang memiliki keahlian
khusus. Tentu saja ini menjadi peluang karier yang besar juga untuk kita semua
yang ingin mendapatkan pengalaman lebih baik serta mampu berkembang bersama
zaman.
Apa saja profesi baru yang muncul?
Di kelas dunia negara-negara maju, sudah ada
pekerjaan-pekerjaan prestisius yang menuntut keahlian khusus. Antara lain
Data Scientist atau
Ilmuwan data
– pekerjaan terseksi abad ke-21.
Information Security Engineer – bekerja untuk
melindungi sistem jaringan komputer organisasi, dan merencanakan serta
melaksanakan langkah-langkah keamanan untuk melindungi informasi sensitif dari
infiltrasi dan serangan cyber.
Direktur D&I (Diversity
and Inclusion)
– pekerjaan yang berfokus pada budaya tempat kerja, khususnya dalam keragaman
dan inklusi.
Sales Engineer – komunikator antara
aspek penjualan dan teknik untuk perusahaan teknologi.
Salesforce Developer – peran pengembang
Salesforce menjadi posisi yang dicari di perusahaan seperti Google, Amazon, PwC
dan Uber.
Untuk
industri perhotelan lebih banyak profesi baru yang berhubungan dengan pekerjaan
Marketing.
Sebut saja antara lain
Digital
Marketing Specialist
Content
Writer
Animated
Graphic Designer
Konsultan
SEO.
Ya, konsultan yang berkualitas sudah ada dari
dulu, tapi juga harus tahu bagaimana industri bertumbuh guna mempelajari dan
memahami keinginan dan kebutuhan pangsa pasar/ guest experience. Termasuk di dalamnya bekerjasama dengan
produk-produk digital yang berkembang setiap hari. Untuk analisa menuju solusi
dan decision making process, kita harus bicara dengan data dan angka.
Jadi
sebenarnya, apa itu kerja Konsultan Hotel secara specifik?
Konsultan Hotel bekerja untuk Pemilik
Perusahaan atau Manajemen Operasional Hotel sesuai dengan kebutuhan
pengembangan dan pemantapan perusahaan. A spesific job.
Dalam klasifikasi saya, ada pekerjaan dengan
goal yang berbeda di masing-masing assignment. Sekarang mari kita fokus ke Business
Re-Start sebagai upaya pemulihan bisnis
di masa pandemi COVID-19. Disini saya masuk ke spesialisasi pendekatan
secara Marketing & Sales.
Lakukan
evaluasi Tim SDM – Kenali dan bekerjalah dalam pekerjaan yang sesuai dengan
kekuatan/keahlian (strength and special skill set).
Menganalisa
trend industri perhotelan dan pariwisata internasional untuk diterjemahkan sesuai
kondisi parameter domestik secara konsep pentahelix.
Mencakup
a. Marketing & Sales Action Plan
b. Persiapan launching program Marketing
c. Aktivitas Public Relations
d. Merekomendasikan dan Menetapkan
Corporate Identity
e. Advertising Services
f. Reservations and Representative
Services
Evaluasi
target pangsa pasar
Me-manage
bisnis
Mulai
menjalankan proses perencanaan
Memiliki
rencana untuk pendanaan
Siap
lepas landas
Bersiap
untuk trial and error
Untuk hotel yang sedang ber-operasi, saya
lebih sering masuk sebagai tim support
Marketing & Sales memaksimumkan branding dengan goal total revenue untuk mencapai optimum profit sebagai target. Masa kerja yang diperlukan selama minimum enam bulan terus menerus untuk bisa mulai melihat hasil beberapa bulan ke depan dan jangka panjang-nya.
Sebenarnya, untuk menjadi konsultan bukanlah
pekerjaan yang mudah.
Mengapa begitu?
Karena sebelum kita bisa menyebut diri
sebagai konsultan, kita harus memiliki pengalaman yang berlimpah di bidang
tertentu.
Ya, konsultan yang baik bukan berarti bisa
menguasai segala bidang, tapi menguasai
satu bidang secara mendalam hingga bisa memberikan saran, masukan, dan
strategi yang tepat bagi pihak yang membayar jasanya.
Dengan persyaratan seperti itu, maka tidak
semua orang bisa menjadi konsultan. Perlu karier yang jelas dengan kinerja yang
baik agar bisa dipercayai oleh orang lain untuk memberikan masukan.
Bagi teman-teman yang tertarik untuk menjadi
konsultan, ada beberapa tips yang berguna untuk diaplikasikan sejak dini agar
bisa memiliki satu paket kemampuan konsultan yang baik.
Poin-poinnya antara lain
Konsultan harus memiliki Portofolio kemampuan teknis terhitung sebagai ahli , baik dan berkualitas.
Konsultan wajib memiliki kemampuan berkomunikasi verbal dan tulis dengan baik.
Menghormati deadline (batas waktu) itu penting
Harus mampu mengerjakan apa yang diminta klien; dalam artian kita harus bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan sesuai keinginan klien.
Apa yang dapat menghentikanmu untuk merangkai
kisah sukses selanjutnya?”
Pilihannya adalah hidup berdampingan dan mengasah ketrampilan sambil mempelajari beberapa keahlian tambahan selama masa pandemi COVID-19. Sehingga kemudian pada saatnya kita muncul berkilau di ranah publik karena sudah terasah.