Ketentuan seragam karyawan hotel

Seragam

Dalam beberapa forum konsultasi, ketika seorang pimpinan perusahaan mengucapkan kata integrity, yang saya lakukan pertama kali adalah memperhatikan seragam karyawannya mulai dari alas kaki sampai ke tatanan rambut. Buat saya seragam ini termasuk di dalam paket pembentukan karakter, grooming and hygiene semua karyawan.

Mengapa?

Karena karyawan adalah brand ambassador perusahaan, yaitu pasukan terdepan yang membuat brand kita terkenal, memenangkan persaingan pasar. Ini bagian dari aktivitas marketing/pemasaran, brand activation dan product positioning. Saya sangat serius dalam hal seragam ini, dari pemilihan warna, desain, motif dan bahan. Kita dapat memperhatikan kepercayaan diri seorang karyawan meningkat ketika sedang berseragam dan berada di wilayah kerjanya. Ini dikarenakan si karyawan mengenakan busana yang tepat, nyaman dipakai dan mengangkat harga dirinya. Berlaku pada semua jenjang jabatan.

Menurut saya, manajemen perusahaan melalui pimpinan tertingginya, harus mampu menterjemahkan filosofi logo perusahaannya. Salah satunya adalah diterjemahkan ke dalam pemilihan desain dan warna seragam sebagai satu kesatuan utuh dari suatu brand. Ini brand promise yang harus di deliver ke publik.

Nah dari disinilah kemudian yang bisa saya analisa keseriusan suatu perusahaan terhadap integritas karyawan dan kredibilitas pimpinan tertinggi perusahaan dalam hal memperhatikan kesejahteraan karyawannya sebagai aset. Pernah dengar kan teman-teman kalau karyawan itu adalah mesin uang perusahaan dan perlu perawatan supaya mesinnya tidak sampai macet?

Jadi urusan seragam adalah kebutuhan premier supaya selaras antara brand promise dengan kebutuhan customer kita.

#BrandStrategy perusahaan kita harus menerapkan visi, misi dan value organisasi. Kita mempunyai tugas untuk memastikan bahwa visi, misi, value ini diterjemahkan dan dikomunikasikan dengan tepat dan akurat ke semua karyawan. Dari jabatan tertinggi sampai terendah. Banyak perusahaan yang mengabaikan hal ini. Sangat disayangkan kalau kemudian seragam permanen yang diberikan hanya berupa polo-shirt.

Alangkah sulitnya kemudian ketika pimpinan perusahaan menuntut integritas karyawan, tetapi pimpinannya sendiri belum memenuhi sarana pendukung utamanya. Dalam hal ini seragam yang layak sebagai brand image termasuk fungsi kontrolnya.

#BrandPromise, #vision, #MissionStatement dan #values milik kita harus mantap. Proses pencipattan Brand pun harus sangat bersungguh-sungguh, serius, matang dan melibatkan tim kerja. Ini kita sudah sampai berbicara satu konsep dan sekali lagi filosofi seragam sebagai bagian integral yang mewakili perusahaan untuk berhadapan dengan customer dan mata publik.

Dalam suatu perdebatan saya pernah berkata, seragam tidak memberi imbas langsung terhadap revenue/omzet/ pendapatan perusahaan. Tetapi seragam adalah asesori penting yang harus dipasang untuk memberikan nilai jual lebih terhadap produk yang ditawarkan. Masih ingat dengan pemilihan kertas untuk business card atau kartu nama? Ya! Dari kualitas kartu nama tersebut sudah ketahuan kualitas produk yang ditawarkan ke calon customernya. Dan kartu nama adalah bagian dari seragam.

Dari beberapa sesi konsultasi, saya sampai saat ini masih menemukan banyak perusahaan berpedoman bahwa brand itu adalah external promise, walau sebenarnya brand adalah internal promise. Ini adalah misi dan corporate culture kita. Lead by example bahasa kerennya

Akhir kata, Branding harus dimiliki oleh semua orang di dalam lingkup suatu organisasi. Kita harus menyukainya, memilikinya dan menjadikannya bagian dari nafas keseharian kita!

#brandambassadors #uniform #leadership #branding

Bali, 8 February 2020

Jeffrey Wibisono V.

Jeffrey Wibisono V. @namakubrandku
Hospitality Consultant Indonesia in Bali -  Telu Learning Consulting – Commercial Writer - Copywriter - Jasa Konsultan Hotel
Jeffrey Wibisono V. @namakubrandku
Hospitality Consultant Indonesia in Bali -  Telu Learning Consulting – Commercial Writer - Copywriter - Jasa Konsultan Hotel
Share this: