Learn 15 insider tips from real journalists on how to write press releases that actually get noticed — relevant, human, and media-friendly.
Learn 15 insider tips from real journalists on how to write press releases that actually get noticed — relevant, human, and media-friendly.

Get You Noticed: 15 Journalists Tell You How

“Public Relations bukan tentang berbicara keras, tapi tentang berbicara tepat.”

.

Antara PR dan Media — Siapa Sebenarnya yang Mendengar?

Kita hidup di zaman ketika informasi berpacu lebih cepat daripada perhatian manusia. Setiap hari, ribuan siaran pers (press release) dikirim ke email redaksi, mengalir seperti ombak yang datang tanpa henti. Di balik layar, para jurnalis, produser TV, penyiar radio, dan blogger berusaha menavigasi tumpukan pesan yang masuk—membaca, memilah, dan kadang hanya sekilas memindai sebelum menekan tombol delete.

Namun, di sisi lain, para praktisi PR (Public Relations) dan marketer bekerja keras menciptakan narasi, menulis paragraf yang dirancang dengan hati-hati, berharap satu di antara ribuan pesan itu akan menyentuh perhatian media dan membuka jalan menuju publikasi.

Pertanyaannya: bagaimana caranya agar pesan kita didengar, bukan sekadar dikirim?

Selama ini, kita terlalu sering mendengar tips dari para “guru PR”—tentang struktur siaran pers, cara menulis headline yang menggigit, atau strategi follow-up yang efektif. Tapi, jarang sekali kita mendengar langsung dari mereka yang setiap hari berada di sisi penerima: para jurnalis itu sendiri.

Dalam artikel ini, kita akan membalik arah pembelajaran. Bukan lagi how to write a perfect press release dari sudut pandang PR, melainkan how to be noticed dari perspektif para jurnalis yang menjadi penerima langsung pesan kita.

Kami menelusuri berbagai pandangan dari wartawan, blogger, produser TV, dan penyiar radio di berbagai kota di Amerika Serikat. Kami mempelajari tulisan dan kebiasaan mereka, serta mengumpulkan keluhan dan harapan mereka terhadap para PR. Hasilnya? Lima belas pelajaran penting yang bukan hanya akan membuat rilis Anda diperhatikan, tapi juga dihormati.

.

1. Kenali Audiens Mereka Sebelum Anda Mengirimkan Pesan

“Don’t pitch me a beauty product if I write about business.”
Kalimat ini sederhana tapi sangat jujur. Terlalu banyak PR yang mengirimkan siaran pers ke media tanpa riset dasar tentang apa yang sebenarnya mereka liput. Akibatnya, pesan kita malah tampak seperti spam.

🔹 Pelajaran: Jangan hanya kirim rilis, kirim relevansi. Pahami segmen audiens media tersebut dan pastikan topik Anda selaras dengan gaya pemberitaannya.

.

2. Ceritakan Kisah, Bukan Slogan

Jurnalis bukan penulis iklan. Mereka mencari cerita dengan nilai berita, bukan tagline perusahaan. Paragraf pembuka yang terdengar seperti brosur akan langsung diabaikan.

🔹 Pelajaran: Jadikan kisah Anda menarik secara emosional dan faktual. Mulailah dengan fakta mengejutkan, data kuat, atau sisi kemanusiaan dari cerita Anda.

.

3. Gunakan Bahasa Manusia, Bukan Bahasa Korporat

Siaran pers yang penuh jargon seperti “synergy,” “empower,” atau “innovation-driven solution” sering kehilangan makna di mata pembaca.

🔹 Pelajaran: Tulis dengan kejelasan dan empati. Bayangkan Anda sedang berbicara dengan seorang teman, bukan menyusun laporan untuk direksi.

.

4. Sertakan Materi Pendukung yang Siap Pakai

Jurnalis menghargai efisiensi. Foto berkualitas tinggi, data akurat, dan kontak narasumber yang mudah dihubungi bisa menjadi pembeda.

🔹 Pelajaran: Jadikan tugas mereka lebih mudah. Semakin cepat jurnalis dapat mengonfirmasi data, semakin besar peluang berita Anda dimuat.

.

5. Pahami Waktu Mereka

Mengirim siaran pers pada Jumat sore atau malam Minggu sama seperti berteriak di ruangan kosong. Redaksi biasanya menyiapkan konten utama di awal minggu.

🔹 Pelajaran: Pelajari ritme kerja redaksi. PR yang efektif tahu kapan harus berbicara, bukan hanya apa yang harus dikatakan.

.

6. Jangan Melebih-lebihkan

Kepercayaan media bisa hilang seketika bila Anda mengklaim sesuatu yang tidak benar. “Pertama di dunia” bukan berarti “pertama di lingkungan Anda sendiri.”

🔹 Pelajaran: Bangun kredibilitas jangka panjang. Kejujuran adalah modal paling langka dan berharga dalam dunia komunikasi.

.

7. Follow-Up, Tapi dengan Etika

Satu email tindak lanjut cukup. Dua kali boleh. Tiga kali? Itu namanya gangguan.

🔹 Pelajaran: Ingat, hubungan media bukan penaklukan. Bersikap sopan dan sabar menunjukkan profesionalitas Anda.

.

8. Bangun Hubungan, Bukan Transaksi

Kesalahan klasik banyak praktisi PR adalah hanya menghubungi jurnalis saat butuh publikasi. Padahal, hubungan media adalah tentang kolaborasi jangka panjang.

🔹 Pelajaran: Jadilah sumber informasi yang bermanfaat bahkan saat Anda tidak sedang promosi. Jurnalis menghargai PR yang membantu, bukan yang memaksa.

.

9. Bedakan antara Berita dan Kegiatan Internal

Tidak semua hal yang dilakukan perusahaan pantas menjadi berita. “Kami baru ganti logo” bukan berita, tapi “kami mengganti logo untuk menegaskan arah baru sustainability” bisa menjadi berita.

🔹 Pelajaran: Carilah news value. Tanyakan: “Apa dampak berita ini bagi publik?”

.

10. Hormati Waktu Mereka

Siaran pers yang terlalu panjang adalah musuh pertama jurnalis. Lima paragraf padat dan relevan lebih bernilai daripada sepuluh halaman basa-basi.

🔹 Pelajaran: Singkat bukan berarti dangkal. Justru ringkas menunjukkan kejelasan berpikir.

.

11. Personalisasikan Pitch Anda

Gunakan nama jurnalis yang Anda hubungi. Jangan kirim email massal dengan “Dear Media Partner.”

🔹 Pelajaran: Jurnalis adalah manusia, bukan target. Sedikit usaha personal menunjukkan bahwa Anda benar-benar peduli.

.

12. Buat Judul yang Menggugah

Headline adalah kunci pertama untuk membuka pintu perhatian. Jangan gunakan kalimat pasif seperti “Press Release Announcement.”

🔹 Pelajaran: Jadikan judul Anda seperti “breaking news,” bukan seperti memo internal.

.

13. Jadilah Responsif

Saat media tertarik, mereka akan bergerak cepat. Jika Anda lambat merespons, mereka akan berpindah ke sumber lain.

🔹 Pelajaran: Kecepatan adalah bentuk profesionalitas dalam PR modern.

.

14. Berpikirlah Seperti Jurnalis

Tanyakan pada diri sendiri: “Kalau saya bukan orang dalam perusahaan ini, apakah saya tertarik membaca berita ini?”

🔹 Pelajaran: Empati menentukan efektivitas. PR yang baik menulis untuk pembaca, bukan untuk bosnya.

.

15. Ucapkan Terima Kasih

Setelah liputan Anda terbit, jangan lupa dua kata sederhana: “Thank you.” Banyak PR lupa bahwa jurnalis juga manusia yang ingin dihargai.

🔹 Pelajaran: Terima kasih bukan sekadar sopan santun; itu investasi kepercayaan jangka panjang.

.

Relevan, Bukan Ribut

Hubungan antara PR dan media seharusnya seperti tarian — saling memahami ritme dan menghargai ruang. Bukan saling menindih dengan kepentingan.

Menjadi PR yang baik bukan tentang siapa yang paling keras berbicara, tetapi siapa yang paling dalam mendengarkan.
Menjadi komunikator sejati bukan tentang menulis kata-kata indah, tetapi tentang menciptakan makna yang menyentuh hati.

Dalam dunia di mana semua orang ingin didengar, mungkin kekuatan sesungguhnya ada pada mereka yang tahu kapan harus diam, mendengar, dan menulis dengan nurani.

“At the end of the day, the best PR professionals are not those who shout the loudest — but those who listen the deepest.”

.

✒️ Ditulis oleh:

Jeffrey Wibisono V.
Hospitality Mentor | Brand Storyteller | Pathmaker of namaku Brandku Academy
https://namakubrandku.com

.

#PublicRelations #MediaTips #Storytelling #BrandCommunication #NamakuBrandku

.

.

Get You Noticed: 15 Journalists Tell You How

“Public Relations is not about speaking louder — it’s about speaking right.”

.

Between PR and the Press — Who’s Really Listening?

We live in an age where information moves faster than human attention.
Every single day, thousands of press releases flood inboxes of newsrooms around the world — from large broadcast networks to small lifestyle blogs. On the other side of that screen sits a journalist, a producer, or an editor, struggling to navigate through the tidal wave of pitches, headlines, and follow-ups.

Meanwhile, PR professionals, marketers, and brand consultants spend hours crafting words that matter — hoping one of those emails will catch an editor’s eye.

So the question is: how do you make your message heard instead of just sent?

We’ve all heard PR experts talk about how to “optimize” a release — what keywords to use, what subject line converts, what length works best. But rarely do we hear the other side of the story — from the people who actually read, reject, or publish those releases.

That’s why we flipped the perspective.
We reached out to journalists, producers, and bloggers across the United States — from print to TV, from business to lifestyle — to find out what really makes a press release stand out… and what sends it straight to the trash.

Here are 15 insider lessons that will help you get noticed — the right way.

.

1. Know Their Audience Before You Hit Send

“Don’t pitch me a beauty product if I write about business.”
It’s one of the most common complaints from journalists everywhere. Too many PR people send releases without checking what a reporter actually covers.

🟦 Lesson: Don’t just send your story. Send relevance. Read the journalist’s work, understand their audience, and make sure your topic fits their beat.

.

2. Lead with Story, Not Slogan

Journalists are not ad copywriters. They look for stories with depth, not marketing fluff. If your opening paragraph reads like a brochure, you’ve already lost them.

🟦 Lesson: Open with a hook — a human angle, a surprising fact, or a piece of data that matters. Turn your announcement into a story, not a sales pitch.

.

3. Drop the Corporate Speak

Press releases full of buzzwords like synergy, empower, or innovation-driven solution sound robotic. Reporters crave authenticity and clarity.

🟦 Lesson: Write like a human, not a committee. If it doesn’t sound natural in conversation, don’t write it.

.

4. Provide Assets That Make Their Job Easier

Journalists work on deadlines. When you include high-quality photos, verified data, and clear contact information, you make their life easier — and your story more usable.

🟦 Lesson: The easier you make it for them to fact-check and publish, the faster your release gets noticed.

.

5. Timing Is Everything

Sending a press release on a Friday evening? That’s like shouting into an empty room. Most newsrooms plan their stories early in the week.

🟦 Lesson: Understand the media cycle. PR is not only about what you say — it’s about when you say it.

.

6. Don’t Oversell It

Claiming to be “the first in the world” or “revolutionary” without evidence is the fastest way to lose credibility.

🟦 Lesson: Journalists can spot exaggeration from a mile away. Build trust, not hype. Truth travels farther than noise.

.

7. Follow Up — But Don’t Stalk

One polite follow-up is professional. Three is harassment.

🟦 Lesson: Give them room to breathe. If your story is truly newsworthy, it won’t need daily reminders.

.

8. Build Relationships, Not Transactions

Many PR professionals only reach out when they need coverage. But media relationships are built over time, not through urgency.

🟦 Lesson: Be useful, not just visible. Offer journalists insights, background, or access to credible sources — even when it’s not about your brand.

.

9. Learn the Difference Between News and Noise

“Not everything your company does is news,” one editor told us. Announcing a new office chair or logo change isn’t news — unless there’s a meaningful story behind it.

🟦 Lesson: Always ask, “Why does this matter to the public?” before hitting send.

.

10. Respect Their Time

Long, meandering releases are a red flag. Most editors decide within seconds whether to read further.

🟦 Lesson: Get to the point fast. If your story can’t be summed up in three sentences, it’s not ready.

.

11. Personalize Your Pitch

Generic greetings like “Dear Media Partner” are an instant turn-off.

🟦 Lesson: Use names. Mention their previous work. Show that you did your homework. People remember personal effort — not mass emails.

.

12. Write Headlines That Hook

The subject line is your first impression — and sometimes your only chance. Avoid bland titles like “Press Release Announcement.”

🟦 Lesson: Craft headlines that sound like news alerts, not corporate memos.

.

13. Be Available When They Need You

When a reporter shows interest, they move fast. If you’re slow to reply, your story might slip away.

🟦 Lesson: Availability is part of professionalism. Be ready to respond, clarify, and deliver quotes or photos on short notice.

.

14. Think Like a Journalist

Before you send anything, ask yourself: Would I read this if I didn’t work here?

🟦 Lesson: Empathy is everything. Great PR starts with understanding what makes something worth reading — not just worth promoting.

.

15. Say Thank You

A simple “thank you” after your story runs goes a long way. Too many PR people forget that courtesy builds bridges.

🟦 Lesson: Gratitude keeps doors open. Kindness is the strongest long-term PR strategy you’ll ever have.

.

Be Relevant, Not Loud

The relationship between PR and the press should be a dance — not a duel.
It’s about rhythm, timing, and respect. It’s not about who speaks louder, but who listens deeper.

In a world overflowing with messages, attention isn’t earned by volume. It’s earned by value.
The best communicators don’t chase headlines — they craft meaning.

“At the end of the day, the best PR professionals are not those who shout the loudest — but those who listen the deepest.”

.

✒️ Written by

Jeffrey Wibisono V.
Hospitality Mentor | Brand Storyteller | Pathmaker of namaku Brandku Academy
https://namakubrandku.com

Share this:

Leave a Reply

WhatsApp chat