Apa sebenarnya tujuan kita membangun Personal Branding?
Untuk konsumsi siapa atau publik yang mana?
Tentunya perihal personal branding adalah sebagai bagian dari komitmen bisnis kita dan peningkatan karir, bukan hobby!
Strategi pencitraan diri – personal branding adalah segala upaya untuk mengubah reputasi dan karir kita dari yang biasa-biasa saja untuk menjadi high visibility. Kita bisa membuat tolok ukur sendiri dari saat kita mengawali titik balik hingga ke tingkat yang hendak kita capai. Strategi kekinian untuk aktivitas personal branding erat kaitannya dengan konten marketing termasuk di dalamnya kita “ngeksis” di media sosial.
Lalu, kalau menurut saya, di poin konten marketing untuk personal branding, sebaiknya kita bisa mengambil referensi positif laku Mandhor Klungsu. Bagi saya, budaya Jawa pitutur luhur rangkaian kata-kata mutiara bahasa Jawa bernilai universal dan berlaku sepanjang masa. Dan mandhor klungsu ini mengajarkan kita perihal humility – kerendahan hati, dimana pelaku marketing millenial dimulai dari wong lokal cilik seumpama klungsu.
Klungsu adalah biji buah asam dan Mandhor diartikan sebagai pemimpin.
Kita semua sudah tahu biji asam, bukan?
Si klungsu ketika kita menemukannya di dalam beragam olahan, langsung kita singkirkan. Mulai dari ketika kita meracik bumbu sampai mengolah jamu. Betapa seolah sebutir benda yang tak berharga. Bahkan klungsu kita buang begitu saja, entah kemudian tergeletak terdampar dimana dan hanyut kemana. Klungsu kemudian tetap bertahan dalam segala cuaca, di hari panas dan di basahnya hujan. Nasib klungsu itu sumbyar semebyar berserakan dimana-mana. Si klungsu kecil tiga dimensi beragam bentuk, berwarna coklat kehitaman mengkilap dan berkulit tebal keras. Tentu dengan karakter bentukan luarnya ini, si klungsu diciptakan oleh alam semesta menjadi tahan banting, jatuhpun masih mampu melenting.Tetap berkilau dalam segala cuaca, kena teriknya panas matahari juga basahnya hujan, klungsu tetap demikian tidak mudah membusuk.Dari bungkus berparas rupawan, tampak kokoh itu. Di balik kekerasan yang sedap dipandang itu, di dalamnya ada kelembutan yang memiliki kekuatan untuk memecahkan si keras untuk dapat tumbuh. Klungsu mempunyai kehidupan sejati, walau ngrembayah mengembarasekalipun cuma dapat lahan kecil dipinggir jalan.
Lalu apalah kita?
Begitu banyak bakat yang dimiliki tiap-tiap orang, termasuk kita-kita ini. Tetapi seperti klungsu yang terserak terlempar kesana sini seperti tidak berguna; oleh orangtua cita-cita kita dikaburkan, sampai ada yang ditenggelamkan ke dalam samudra demi menuruti melanjutkan impian bapak-ibu, mamie-papie, ayah-bunda. Oleh guru, minat dan bakat kita dialihkan ke pengembaraan tak berujung di padang pasir. Kemudian kembali kepada pengejawantahan kemauan dari dalam diri kita masing-masing. Kalau serius mau, niat dan mampu berproses untuk unggul, kita harus menjadi klungsu. Tetap fokus dalam pencarian jatidiri untuk mendapat lahan melanjutkan hidup yang tepat, sesuai cita-cita.
Begitu klungsu tumbuh menjadi pohon asam yang rindang menghasilkan ribuan klungsu yang lain. Sama persis dengan bisnis startup yang berupaya valuasi, bertumbuh menjadi bernilai lebih terus menerus. Ini multiplikasi dalam ilmu digital marketing.
Pohon asam identik dengan jenis pohon yang semua bagiannya bermanfaat bagi manusia. Pohon asam bisa diambil kayunya. Daunnya yang disebut sinom, bisa dimanfaatkan untuk pengobatan. Buahnya untuk bumbu dan beragam kreasi makanan, juga untuk perawatan tubuh. Akarnyapun bisa untuk bahan obat. Perumpamaan bijak perihal pohon asam ini mengajak kita untuk menjadi mandhor. Pemimpin terhadap klungsu kecil refleksi diri kita sendiri. Maknanya adalah walau berasal dari si klungsu bibit yang kecil, ketika kita bisa memimpin diri sendiri, maka kita akan berguna dan menyebarkan manfaat yang besar dan luas bagi kehidupan seperti pohon asam. Kita para klungsu diajarkan untuk menjadi kokoh dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi sebanyak-banyaknya makhluk hidup. Bahasa kerennya menjadi seorang leader yang menciptakan future leaders yang sama tangguhnya.
Kemudian, sebelum kita mendalami dan terjun menjalankan strategi personal branding untuk diri kita sendiri, saya ingin Anda mengetahui, bahwa ada satu karakteristik penting yang kita perlukan untuk pencitraan positif yang akan membawa karier kita ke tingkat berikutnya yaitu komitmen dan konsistensi untuk mewujudkannya. Kita harus fokus pada proses untuk mencapainya, selangkah demi selangkah. Ini adalah perjalanan yang layak dilakukan! Persis seperti jalan hidup klungsu, ada kekuatan untuk tumbuh dan terus bertumbuh. Pada saatnya, kita akan takjub pada diri sendiri dan tingkatan yang kita raih sebagai pohon asam. Banyak dari kita tidak lahir sebagai penulis, tidak lahir sebagai superstar, akan tetapi kita bisa menjadi – dengan banyak pelatihan, menemukan kesempatan dan memaksimalkan upaya menggunakan kesempatan tersebut.
Selanjutnya Roadmap Personal Branding yang saya punya, yaitu menyatukan semua rencana dan tindakan yang saling bertautan secara koheren. Menjadikan roadmap sebagai panduan formal. Ini berarti saya secara rutin menuliskannya, merenungkan tanya-jawab terhadap diri sendiri, kalau perlu kemudian merevisi dan memperbarui strategi. Ide-ide baru selalu muncul secara dinamis kapanpun dan selalu segera saya catat untuk bisa direview dikemudian hari. Kira-kita demikian tahapannya
Tahap I adalah Strategi
- Menentukan tingkatan kita saat ini.
- Mengidentifikasi keahlian/spesialisasi kita
- Menentukan target audiens
- Menentukan perspektif unik kita
- Menentukan tools yang hendak kita pergunakan terus menerus
- Memberi penilaian sendiri terhadap keterampilan kita
- Tahu kepada siapa dan kemana kita pergi apabila memerlukan bantuan
Tahap II adalah menyiapkan infrastruktur
- Menyiapkan media kit yang berisi profil biodata kita. Di marketing 5.0 era technology for humanity kali ini, adalah sudah jamak kalau kita bisa share video pendek, reel dan klip public speaking.
- Selalu update biodata kita untuk meningkatkan kredibilitas. Kalaupun sudah siap, mempunyai Website yang adalah kategori owned digital asset adalah baik.
- Mempunyai blog untuk bisa menulis sesuai kemampuan dan kemauan kita.
- Membuat tools conversi untuk Analisa
- Mengaktifkan profil di media sosial
- Memiliki platform email.
Tahap III adalah meningkatkan keahlian
- Meluangkan waktu melatih keterampilan baru to upgrade ourselves.
Tahap IV adalah Reveal – Munculkan – Expose dan mainkan!
Akhirnya, jika kita adalah seseorang yang memiliki ambisi untuk menjadi market leader di industri kita masing-masing dengan ilmu mandhor klungsu, maka roadmap ini dapat memandu kita di jalur pendakian yang cepat dan terpandang. Wajar jika pada awalnya, kita akan merasa terbebani, terutama jika kita sudah sibuk. Kuncinya hanya memecah tahapan strategi kita menjadi bagian-bagian yang dapat dikelola. Selangkah demi selangkah, bertahap.
Apabila kita konsisten, relevan dan interaktif, maka personal branding kita dari hari ke hari akan mulai kelihatan hasilnya. Kita akan menikmati aliran respon, mendapat peluang berbicara di sana-sini, dan meningkat pula jumlah follower dan fans baru. Pada titik tertentu, orang akan mulai meminta kita dan ingin mempekerjakan kita atas dasar reputasi yang kita kelola sendiri. Tentunya kalau sudah pada pencapaian ini, baru kita merasakan kerja keras kita sepadan. Sensasional!
Panutan – Good luck! Stay humble dan happy climbing!
Never forget the power of the golden rule. If you want to build a personal brand, I suggest you make kindness and service the cornerstone. People will never forget on how you made them feel.
Jember, 28 April 2022
Praktisi Perhotelan dan Konsultan
Juga tayang di
https://www.timesindonesia.co.id/read/news/407940/njawani-mandhor-klungsu–roadmap-personal-branding