Kelas Table Manner untuk semua kalangan adalah salah satumodul favorit saya. Pelajaran budi pekerti ini menantang peran saya sebagai Konsultan Hotel dengan spesialisasi Real Life Situation dalam hal Learning and Consulting.
Mengapa dan ada apa dengan Table Manner?
Karena di dalam Kelas Table manner ada misi gastrodiplomacy = diplomasi melalui makanan dan minuman. Ada link nilai budaya sekaligus promosi suatu bangsa dalam membawakan narasi tatakrama dan sejarah keberagaman kuliner secara universal.
Persiapan untuk menghendel kelas Table Manner ini bisa berhari-hari, karena harus sinkronisasi dengan suatu ekosistem yang target terakhirnya adalah pengalaman makan yang menyenangkan dan mengesankan.
Di dalam catatan saya ada 11 langkah mulai dari mempersiapkan menu sampai farewell-bid.
Di dalam kelas Table Manner, peserta tidak hanya belajar tatacara makan, tetapi harus memahami “how to serve”. Setelah kelas selesai, peserta diharapkan sudah mahir secara teori tentang peran pekerja Food & Beverage Service dalam perjamuan resmi, juga semakin paham dengan maksud dari tepat waktu. Semua peserta pastinya akan mengalami menjadi tuan rumah suatu perjamuan. Bisa berlatih mulai dari perjamuan keluarga.
Table Manner ini sangat dinamis. Pakem-pakemnya jelas tetapi bisa dimodifikasi sesuai tema acara yang variatif. Western Wedding Receptions mengedepankan pleasing dengan bermain warna dan floral, sedangkan perjamuan resmi Kedutaan Besar lebing cenderung ke Inter-Country respect dengan mengutamakan “pairing”.
Sudah terbayangkan bagaimana menyenangkannya terlibat dalam Kelas Table Manner?
Jember 1 September 2023
Jeffrey Wibisono V.