Anda dan saya pasti sudah tahu bahwa sumber kesuksesan dalam suatu bisnis apapun adalah mempunyai pelanggan, bukan hanya pembeli. Beda antara pembeli dan pelanggan bisa di logic-kan seperti ini
- Pembeli adalah orang yang datang berbelanja sekali datang dan tidak pernah datang lagi. Masuk dalam peristilahan beli putus.
- Pelanggan adalah orang yang datang belanja berulang di tempat yang sama.
Sehingga tugas sukses para pebisnis adalah melayani pembeli sebaik mungkin, sehingga terjadi pengulangan transaksi berkali-kali untuk menjadi pelanggan tetap.
Lalu apa hubungannya sukses bisnis dengan jasa konsultan dan disini akan kita soroti khusus Jasa Konsultan Hotel?
Baik, marilah kita pahami definisinya terlebih dahulu dari kutipan Wikipedia ini:
Konsultan (istilah alternatif: pakar runding) adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa kepenasihatan (consultancy service) dalam bidang keahlian tertentu, misalnya akuntansi, pajak, lingkungan, biologi, hukum, koperasi dan lain-lain. Perbedaan antara seorang konsultan dengan ahli biasa adalah sang konsultan bukan merupakan pegawai perusahaan sang penggunalayan (client), melainkan seseorang yang menjalankan usahanya sendiri atau bekerja di sebuah perusahaan kepenasihatan, serta berurusan dengan berbagai penggunalayan dalam satu waktu.
Maka, dari definisi tersebut, Konsultan adalah pekerja lepas yang dibutuhkan oleh institusi yang memerlukan pengembangan pemikiran untuk bidang tertentu dalam waktu tertentu. Dapat saya perkenalkan beberapa bidang yang termasuk dalam bidang jasa konsultan hotel di Indonesia, antara lain:
- Konsultan Teknis Pre dan Post Opening Hotel
- Konsultan Arsitektur, Landscape, M.E. dan Interior Hotel
- Konsultan Training
- Konsultan Sales & Marketing dan Public Relations
- Konsultan Food & Beverage
- Konsultan Manajemen Operasional
Karena membawa latar belakang keahlian masing-masing, maka tidak semua konsultan akan menguasai enam (6) poin bidang pekerjaan tersebut di atas. Dalam zaman online masa kini dengan alternative Build BIG or Join BIG, sehingga mudah sekali kami para konsultan bersinergi mengerjakan satu proyek hotel bersama-sama. Kami bergabung dan berbagi wilayah sesuai spesialisasi masing-masing sesuai kebutuhan pebisnis yang boleh juga kita sebut investor.
Di Indonesia yang secara natural peoplenya hangat, ramah tamah dengan budi pekerti baik, untuk saya yang spesialisasi di Customer Service dalam masa Transformasi Digital, perbedaan budaya dari satu daerah dan daerah lainnya adalah challenge dalam menyiapkan SOP (Standard Operating Procedure) nya.
Mengapa menjadi challenge, karena untuk saya yang hotelier menjual Jasa Konsultan Hotel di Indonesia , harus mengajarkan Customer Service yang diimplementasi untuk tamu skala internasional. Maka challenge untuk saya adalah saya harus tahu dan mempelajari terlebih dahulu kebiasaan-kebiasaan sehari-hari dari suatu daerah. Hal ini untuk saya menulis dan mengajarkan the Dos and the Don’ts dan memonitor pelajaran prakteknya. Anda dan saya pasti tahu, mengubah kebiasaan adalah hal yang cukup berat.
Saya, mantan hotelier – pekerja hotel dengan standard internasional, saat ini selalu mengajukan materi Customer Service untuk my potential clients. Ini karena saya sangat concern dengan people. SDM – Sumber Daya Manusia adalah aset nomer satu dalam berbisnis. Human Connections yang harus memberikan dan mendapatkan Layanan Prima dalam level apapun.
Nah, apa pula Layanan Prima yang harus Anda dan saya pahami?
- Responsif – Menanggapi secepat mungkin: Waktu adalah prioritas.
- Acknowledge – Kenali pelanggan: Pembeli dan Pelanggan perlu personalisasi!
- Perbaiki kesalahan: Sediakan waktu untuk mendengarkan pembeli dan pelanggan, kemudian evaluasi dan analisa dan langsung perbaiki hal-hal dimana perlu untuk menghindari reputasi buruk suatu bisnis.
- Menyiapkan strategi beyond expectation: Pembeli dan Pelanggan yang merasa bahagia seperti mempunyai hutang budi, potensi besar untuk mereka keep coming back.
- Membuat strategi CRM (Customer Relationship Management): strategi bisnis yang memadukan proses, manusia dan teknologi. Pebisnis berkomunikasi secara regular untuk mengembangkan jaringan memanage Pelanggan Seumur Hidup – Lifetime Membership dengan semua privilege-nya.
Akhir kata, inilah latar belakang mengapa saya masuk ke industri Learning and Consulting dengan nama Telu mengusung branding Real Life Situation Training and Consulting. Semua ini karena saya punya harapan generasi penerus di industri hospitality maupun Jasa Layanan lainnya berkebangsaan Indonesia dengan kebhinekaan-nya mampu berkiprah secara internasional mengungguli bangsa lain.
Pasti bisa!
Jeffrey Wibisono V.
Bali, 7 November 2019